Selasa, 17 November 2009

Manis Tak Berujung, Es Goyobod Bandung


Serutan kelapa muda berpadu dengan gula aren, goyobod dan pasrahan batu es, puaskan rasa dahaga.

Bagi pecinta es di Surabaya, kini ada alternatif baru untuk Anda, Es goyobod. Di kota pahlawan, minuman asli Bandung ini baru di temukan satu penjual saja. Diatas sebuah gerobak, setiap hari mulai dari jam 17.00 WIB Anda dapat menjumpainya di jalan Kertajaya Gg VII-C.

Goyobod, telinga orang Jawa Timur asing mendengar nama tersebut. Bahan dasarnya terbuat dari tepung kanji pohon aren yang diendapkan hingga menyerupai agar-agar. Kita dapat menemukan cita rasa agar-agar yang manis dan sedikit kenyal. Warnanya hijau yang nampak segar akan mengundang selera untuk menikmatinya.

Penyajian es goyobod sungguh menggoda. Dikombinasikan dengan manis gula aren, lembutnya serutan kelapa muda, dingin pasrahan batu es, sensasi roti tawar, kolang-kaling, mutiara dan siraman susu kental manis diatasnya. Membuat sajian semakin cantik. Benar-benar sajian yang nikmat dan bergizi.

Uniknya, Ketebalan serutan kelapa muda dapat mempengaruhi rasa yang didapatkan. Makin tipis serutan, makin nikmat rasanya. Tergantung keahlian penjual dalam mengolah kelapa muda.

Di daerah asalnya, es goyobod dilengkapi dengan alpukat. Harga alpukat di Surabaya yang tidak menentu dan relatif mahal, membuat si penjulal tidak menambahkannya di kota ini. Untuk menyiasatinya, goyobod yang memiliki warna dasar putih, disulap menjadi warna hijau agar menyerupai alpukat dengan mencampurkan pasta.

Selain itu, perbedaan lain dengan yang ada di kota asalnya adalah kandungan gula aren yang dicampurkan. Di Surabaya lebih manis dari pada di Bandung. “Karena orang sini suka rasa yang lebih manis,” tutur Nanang Supriatna, satu-satunya penjual es goyobod di Surabaya.

Nanang mengolah sendiri hampir semua bahan es goyobod, dari goyobod, mutiara sampai gula aren. Untuk gula aren, nanang mengkombinasikan gula merah dengan gula jawa, menghasilkan sensasi manis yang tak berujung.
“Butuh keahlian khusus untuk membuat gulanya. Dulu dapat dikirim langsung dari Bandung. Tapi sekarang sudah bisa buat sendiri,” ujarnya.

Dulu, ketika petani panen, ibu-ibu berduyun-duyun membawa es goyobod datang ke sawah untuk menukarkannya dengan hasil panen. “Es goyobod biasanya ditukarkan dengan jagung. Selain itu, juga bisa digunakan untuk obat sakit dalam,” imbuh pemuda asli Garut ini.

Es goyobod sudah banyak peminatnya di Bandung dan Jakarta, Anda dapat menikmati sajian manis kaya gizi ini hanya dengan harga 4000 rupiah per porsinya. Suasana malam sambil meneguk segarnya es goyobod di kaki lima begitu asyik dan sayang untuk dilewatkan. Bagaimana, Anda berminat mencobanya? (T/F: Subagus Indra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar