Senin, 27 Juli 2009

Odie dan Project Pop


Surabaya bukanlah kota yang asing lagi bagi grup vocal Project Pop. Kurang lebih selama dua tahun, grup vocal asal bandung ini selalu bolak-balik Bandung-Surabaya untuk mengisi acara sebuah stasiun televisi, yang saat itu masih bertempat di kota Pahlawan.

“Dulu, sekitar tahun 1996, waktu kita masih ngisi acara di SCTV, setiap seminggu sekali kita pasti ke Surabaya, kan dulu studionya ada di Surabaya,” kata Odie salah satu personil Project Pop.
“Yang paling kita kangenin dari Surabaya itu soto yang ada di jalan Semeru. Setiap sampai di Surabaya, tempat pertama yang kita datingin ya warung soto jalan Semeru,” tutur Oon personil Project Pop yang bertubuh besar.
Project Pop dikenal dengan music-musik parodinya. Lagu-lagu mereka seperti Dangdut is the music of my country, bukan superstar, jan
gan ganggu banci, pacarku superstar, metal versus dugem dan masih banyak yang lainnya, tak jarang dapat mengocok perut setiap pendengarnya.
Dalam proses penciptaan music, merek
a kebanyakan diilhami dari aktifitas sehari-hari. “Kebanyakan yang sering buat lagu itu si Yossi, diantara kita memang dia yang paling kreatif. Jadi setiap ada kejadian unik, langsung ditulis, akhirnya jadi lagu deh. Terus buat musiknya juga asal-asalan, Cuma kita punya arranger yang tahu setiap yang kita inginkan tentang music kita,” ungkap odie.
Bila menengok personil Project Pop yang berjumlah enam orang ini. Tak banyak orang tahu siapa nama lengkap para pen
unggang grup vocal beraliran parodi ini, diantaranya ada Kartika Rachel Setia Rejeki Panggabean (Tika), Wahyu Rudi Astadi (Odie), Djoni Permato (Udjo), Mochammad Fachroni (Oon), Hermann Josis Makallu (Yossi) dan Gumilar Nurrochman (Gugum).
Masa sulit maupun senang ernah rasakan dalam perjalanan karinya selama 13 tahun mereka berdiri. “Yang paling berkesan tentang masa sulit kita itu, kita pernah manggung didepan 14 penonton saja. Kita mah asyik aja, jadi kita main (bernyanyi) kayak latihan,” ujar odie sambil tertawa.
Memang pada 1997, beriringan dengan krisis moneter yang melanda negeri ini, tak melewatkan Project Pop dari jurang kesulitan ekono
mi para personilnya. “Waktu itu kita sempet ngamen bareng buat nyambung hidup kita mas. Tuntutan hidup waktu itu juga susah, apa-apa mahal, jadi kita harus kreatif,” jelasnya.
Sekarang berkat kerja keras dan totaslitasnya, banyak fasilitas mewah dapat mereka nikmati. “Kita nggak pernah nyangka kalau sekarang kita sudah bisa nggunain fasilitas-fasilitas mewah, dulu semuanya serba terbatas, sekarang kita bisa nginap di hotel mewah sekelas hotel JW Mariot,” aku bapak dua anak ini.
Diakhir wawancara mereka berpesan untuk generasi muda agar lebih total dalam berkreasi. “Anak muda sekarang yang dipikirin Cu
ma uang, mereka kurang total dalam berekspresi. Seharusnya mereka lebih focus dalam berkarya, itu saja.”.(T: Subagus Indra/ F: Qusnul T)


Milku Shop Café Yoghurt aneka rasa


Teksturnya lembut dan kental. Dengan rasanya yang asam segar, membuat yoghurt banyak digemari. Bukan hanya kaya manfaat, minuman ini juga dapat menjadi ladang rezeki.

Bila susu murni saja sudah kaya akan manfaat, apalagi yoghurt, minuman hasil fermentasi susu ini. Mungkin hal ini yang mengilhami warga Turki untuk membuat yoghurt. Awalnya mereka menyimpan susu hasil perahannya pada kantung yang terbuat dari kulit domba. Kemudian susu terfermentasi oleh bakteri menjadi asam, teksturnya mengental, namun tidak basi. Namun sekarang proses pembuatannya sudah lebih higienis dan modern. Di Surabaya sendiri, ada Milku Shop, yang menyajikan pilihan menu dengan bahan dasar susu, salah satunya yoghurt. “Selain susu dalam kemasan, kami juga menyediakan yoghurt, pudding, es krim dan samosa,” ungkap Jamil, supervisor Milku Shop.

Tidak hanya rasa tawar, café susu ini memanjakan pelanggannya dengan berbagai macam pilihan rasa yoghurt. seperti rasa leci, melon, strawberry, blueberry dan pandan. “Rasa yang ada pada yoghurt berasal dari buah-buahan alami. Kami meraciknya sendiri, tentunya ditambah kreatifitas dari pemilik café,” tuturnya kepada Acta surya. Yoghurt olahan pabrik mereka yang berada di Jember ini, juga tidak mengandung pengawet. Oleh karenanya, minuman yoghurt yang disajikan di café yang terletak tidak jauh dari mesjid Al-Akbar Surabaya ini, tidak begitu tahan lama.

“Orang Arab senang mengkonsumsi yoghurt. Biasanya, yoghurt mereka gunakan untuk obat, bahan campuran sayur sampai masker. Kebetulan Bapak Adnan Muhammad, pemilik café ini juga orang keturunan Arab,” imbuh pria yang sudah bekerja selama dua tahun di café yang terletak di Jalan Gayung Sari Barat GA-17 ini.

Café susu ini ramai dikunjungi pelanggan tiap harinya. Pengunjung yang datang jumlahnya tidak tetap, Biasanya dalam satu hari, café ini bisa kedatangan 70 sampai 80 orang pembeli. Rata-rata mereka anak-anak, tetapi remaja dan dewasa juga kerap mengunjungi tempat ini. Seperti Safir, salah satu pelanggan tetap Milku Shop, “Saya sering datang ke tempat ini. Karena yoghurt disini lebih kental dibanding yang ada ditempat lain,” aku pria keturunan Arab ini.

Selain rasanya yang enak, yoghurt di café yang membuka cabang di G-Walk, Citraland, dan Ampel ini, terbilang relatif murah. Untuk kemasan cup 160 ml dibandrol harga Rp. 4.500, sedangkan kemasan peal 200 ml dihargai Rp. 45 ribu saja. Bila ingin mendapatkan yoghurt dengan tambahan rasa leci, melon, strawberry, atau blueberry, kita hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp 6 ribu. Khusus rasa cocopandan, kita perlu merogoh kocek sedikit lebih banyak, Rp. 8 ribu.

Bangunannya bergaya minimalis. Luasnya kurang dari 10 meter persegi. Layaknya sebuah café, ditempat itu berjajaran kursi dan meja. Warna temboknya hitam dan putih, motifnya mirip kulit sapi. Sebagian dindingnya terbuat dari kaca, orang pun dapat melihat langsung bagian dalam cafe dari luar. Hanya membaca banner Milku Shop dan melihat warna temboknya, mungkin orang akan tahu bila tempat itu menjual susu.

Milku shop merupakan salah satu tempat alternatif bagi penyuka susu. Café yang berada tidak jauh dari masjid Al-Akbar Surabaya, tepatnya di jalan Gayung Sari Barat GA-17, ini menyajikan pilihan menu dengan bahan dasar susu. “Selain susu dalam kemasan, kami juga menyediakan yoghurt, pudding, es krim dan samosa,” ungkap Jamil supervisor milku shop

Selain nikmat dikonsumsi langsung, yoghurt dapat membuat makanan menjadi lebih lezat. Misalnya jika ditambahkan pada makanan arab, seperti satai atau olahan dari daging seperti shish kabab atau chicken tandori. Selain menambah nilai gizi, olahan daging akan lebih empuk, gurih dan lezat.