Kamis, 22 April 2010

Batik Seru, Seni Batik Baru


Batik, kerajinan asli Indonesia ini memang telah diakui dunia melalui UNESCO (United Nation, Educational, Scientific and Cultural). Kini setiap 2 Desember diperigati sebagai hari batik nasional. Saat ini pun banyak orang gemar mengenakan batik.

Jika Anda ingin corak batik yang eksklusif, Seni batik mangrove rungkut Surabaya atau yang disingkat batik seru jadi pilihannya. “Bahan pewarna batik ini pakai limbah mangrove. Bahan ini punya gradasi warna yang amat liar,” tutur Lulut Sri Yuliani kreator batik seru. Setiap orang akan punya corak dan model yang berbeda dengan yang lain.

Keistimewaan batik seru terletak pada warna. Memang terkesan kusam. Itu karena gradasi yang membuat percampuran warna. “Berbeda dengan batik lain yang cenderung punya warna nge-jreng, biasanya itu kimia,” kata wanita 45 tahun ini.

Limbah mangrove seperti buah, biji daun dan yang lainnya memiliki warna-warna yang berbeda saat diolah. Pada proses pewarnaan, sebelum dilumurkan pada batik, limbah mangrove direbus hingga mendidih. Selanjutnya cairan itu dilukiskan pada kain batik.

Proses pewarnaan menggunakan mangrove bergantung pada cuaca. “Warna mangrove tidak dapat diprediksi. Meskipun jenis bahan pewarna sama, belum tentu warna yang dihasilkan pun sama,” ujarnya.

Proses pewarnaan membutuhkan sinar matahari yang baik. Semakin terang kondisi cuaca, warna yang dihasilkan semakin gelap. Sehingga, warna–warna gelap merupakan warna ekslusif dari batik seru. Seperti hitam, ungu dan cokelat.

Proses pembuatan batik setidaknya memakan waktu dua bulan. Terdiri dari pelukisan motif dan proses pewarnaan yang memakan waktu satu bulan. “Kita mempekerjakan 74 pengrajin batik di lingkungan Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut,” imbuhnya.

Selain batik, mangrove juga dapat diolah menjadi produk lainnya. Seperti tempe, kerupuk, kue, sabun cair mangrove dan toga, wedhang dan pupuk.

Satu helai batik dengan ukuran panjang 1-3 meter dihargai 50-300 ribu rupiah. Ada juga yang harganya mencapai lebih dari satu juta rupiah. Tergantung ukuran kain dan corak warna yang Anda pilih.

Batik mangrove anda dijamin tidak akan sama dengan batik orang lain. “Batik yang sudah pernah dibuat, tidak akan bisa dibuat lagi. Kalaupun bisa, hasilnya tidak akan sama persis,” papar wanita yang memiliki gelar strata satu jurusan sastra jawa itu.

Batik ini sudah dipakemkan menjadi ciri khas batik Surabaya, kecamatan Rungkut pada khususnya. “Perhatian pemerintah pun sejauh ini cukup bagus. Lingkungan kita akan dijadikan wilayah percontohan pengrajin batik,” ujarnya.

Saat ini batik seru sudah didistribusikan sampai Singapura dan Thailand. Namun, jika anda memesannya, jangan berharap warna batik yang didapat sama dengan apa yang anda inginkan. Anda pun bisa memesannya langsung di Rumah produksi jalan Wisma kedung Asem Indah J-28.(Subagus Indra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar