Minggu, 22 November 2009

Demo Mahasiswa Hiasi Dies Natalis Stikosa-AWS


Bertepatan dengan perayaan dies natalies Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) ke-45. Minggu (15/11) pagi, kelompok Mahasiswa yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan komunitas Stikosa-AWS, mengadakan aksi demonstrasi secara damai di pelataran parkir kampus menuntut pembagian ruang sekretariat.

“Tuntutan kami tujukan pada pihak akademik terkait pembangunan sekretariat yang tidak sesuai dengan persetujuan yang telah dibuat satu tahun yang lalu,” ungkap Helmy Yuniar, presiden BEM Stikosa-AWS disela Aksi berlangsung.

Aksi dilakukan saat rangkaian kegiatan berlangsung. Mereka memajang spanduk acara yang pernah diselenggarakan masing-masing Organisasi Mahasiswa (Ormawa). Diantaranya teater Lingkar, Prapala, Himmarfi, Surabaya Muda, Kopi dan BEM. “Ini bertujuan untuk menunjukkan pada akademik tentang kontribusi kita mengharumkan nama Stikosa-AWS diluar,” Imbuhnya.

Selain itu, Aksi diam kali ini juga diwarnai dengan tulisan dan gambar yang menggambarkan isi hati mereka. Seperti ‘kembalikan rumah kreatif kami’ dan gambar sapi perah yang kurus. “Jika aksi diam kali ini tidakmenghasilkan hasil kongret dari akademik, sampai batas waktu satu minggu yang kita berikan, kami siap melakukan aksi yang lebih besar,” Ujarnya

Selain dihadiri Anggota civitas Akademika, Mahasiswa, Alumni serta warga sekitar kampus, perayaan tersebut juga dihadiri beberapa petinggi yayasan pendidikan wartawan Jawa Timur yang menjadi penaung Stikosa-AWS, diantaranya Basofi Sudirman yang merupakan ketua pembimbing, Ketua harian Dhimam Abror, serta Anggota yayasan Herkusno dan Tjuk Suwarsono. (T/F: Subagus Indra)

Selasa, 17 November 2009

Manis Tak Berujung, Es Goyobod Bandung


Serutan kelapa muda berpadu dengan gula aren, goyobod dan pasrahan batu es, puaskan rasa dahaga.

Bagi pecinta es di Surabaya, kini ada alternatif baru untuk Anda, Es goyobod. Di kota pahlawan, minuman asli Bandung ini baru di temukan satu penjual saja. Diatas sebuah gerobak, setiap hari mulai dari jam 17.00 WIB Anda dapat menjumpainya di jalan Kertajaya Gg VII-C.

Goyobod, telinga orang Jawa Timur asing mendengar nama tersebut. Bahan dasarnya terbuat dari tepung kanji pohon aren yang diendapkan hingga menyerupai agar-agar. Kita dapat menemukan cita rasa agar-agar yang manis dan sedikit kenyal. Warnanya hijau yang nampak segar akan mengundang selera untuk menikmatinya.

Penyajian es goyobod sungguh menggoda. Dikombinasikan dengan manis gula aren, lembutnya serutan kelapa muda, dingin pasrahan batu es, sensasi roti tawar, kolang-kaling, mutiara dan siraman susu kental manis diatasnya. Membuat sajian semakin cantik. Benar-benar sajian yang nikmat dan bergizi.

Uniknya, Ketebalan serutan kelapa muda dapat mempengaruhi rasa yang didapatkan. Makin tipis serutan, makin nikmat rasanya. Tergantung keahlian penjual dalam mengolah kelapa muda.

Di daerah asalnya, es goyobod dilengkapi dengan alpukat. Harga alpukat di Surabaya yang tidak menentu dan relatif mahal, membuat si penjulal tidak menambahkannya di kota ini. Untuk menyiasatinya, goyobod yang memiliki warna dasar putih, disulap menjadi warna hijau agar menyerupai alpukat dengan mencampurkan pasta.

Selain itu, perbedaan lain dengan yang ada di kota asalnya adalah kandungan gula aren yang dicampurkan. Di Surabaya lebih manis dari pada di Bandung. “Karena orang sini suka rasa yang lebih manis,” tutur Nanang Supriatna, satu-satunya penjual es goyobod di Surabaya.

Nanang mengolah sendiri hampir semua bahan es goyobod, dari goyobod, mutiara sampai gula aren. Untuk gula aren, nanang mengkombinasikan gula merah dengan gula jawa, menghasilkan sensasi manis yang tak berujung.
“Butuh keahlian khusus untuk membuat gulanya. Dulu dapat dikirim langsung dari Bandung. Tapi sekarang sudah bisa buat sendiri,” ujarnya.

Dulu, ketika petani panen, ibu-ibu berduyun-duyun membawa es goyobod datang ke sawah untuk menukarkannya dengan hasil panen. “Es goyobod biasanya ditukarkan dengan jagung. Selain itu, juga bisa digunakan untuk obat sakit dalam,” imbuh pemuda asli Garut ini.

Es goyobod sudah banyak peminatnya di Bandung dan Jakarta, Anda dapat menikmati sajian manis kaya gizi ini hanya dengan harga 4000 rupiah per porsinya. Suasana malam sambil meneguk segarnya es goyobod di kaki lima begitu asyik dan sayang untuk dilewatkan. Bagaimana, Anda berminat mencobanya? (T/F: Subagus Indra)

Sabtu, 14 November 2009

Simfoni Untuk Bangsa di Tugu Pahlawan

Menutup rangkaian acara Surabaya juang, dalam rangka memeringati hari pahlawan, Selasa (10/11) Surabaya menggelar konser musik dengan tajuk simfoni untuk bangsa. Dengan menggandeng salah satu televisi swasta dan perusahan rokok Indonesia, event yang diselenggarakan di tugu pahlawan tersebut diisi tiga grup band ternama Indonesia, Ungu, ST 12 dan The Changcuters.


Pagelaran yang dimulai pukul 19.30-22.00 WIB itu dibuka oleh penampilan Ungu yang berkolabirasi dengan Charly ST 12 lewat lagu ‘Hampa Hatiku’. Disusul ST 12 dan The Changcuters. Masing-masing membawakan lagu-lagu andalan mereka.

Untuk menghormati jasa pahlawan, masing-masing grup band juga membawakan satu lagu nasional yang sudah mereka aransemen ulang. Ungu membawakan lagu ‘Gugur Bunga’, ST 12 dengan ‘Berkibarlah Benderaku’ diiringi kibaran bendera merah putih oleh Paskibraka, dan The Changcuters menyulap lagu ‘Maju tak Gentar’ sesuai gaya musik khas mereka. “Seharusnya kita bangga dengan pahlawan yang sudah berkorban buat bangsa ini, berkat mereka sekarang kita bisa hidup enak, bisa sekolah enak, dan bisa blackberry-an,” Ujar Tria, vokalis The Changcuters.

Ia menambahkan, jangan sampai makna yang terkandung dalam peringatan hari pahlawan hilang atau bahkan tidak diketahui, karena hari pahlawan mempunyai esensi besar dalam perjuangan memeroleh kemerdekaan Indonesia seutuhnya.

Berbeda dengan tahun lalu, Acara terpaksa dihentikan akibat dirundung hujan ditengah konser, kali ini berjalan lancar. Namun, jatuhnya korban akibat
desakan antar penonton tak dapat dihindarkan. Akhir acara, ditutup dengan pertunjukan kembang api. (T/F: Subagus Indra)


Konser Sukses, Jukir Ndrenges


Kemeriahan konser simfoni untuk bangsa, Minggu (10/11) di tugu pahlawan tak hanya memuaskan penonton. Namun, pihak lain pun ikut merasa hal serupa, khususnya Jukir (juru parkir). Mereka meraup rezeki berlimpah berkat acara tersebut dengan menaikkan tarif parkir lima kali lipat dari hari biasa.

Suasana meriah itu nampak dari antusiasme penonton yang tinggi sampai totalitas penampilan artis pengisi acara. Selain itu, munculnya tempat parkir dadakan di sepanjang akses menuju tempat pagelaran ikut meramaikan acara tahunan itu.

Lutfhi, salah satu Jukir yang biasa mendirikan area parkir di jalan Kramat Gantung. Jika pada hari biasa ia hanya memasang tarif 1000 rupiah per motor, malam itu ia mematok tarif 5000 rupiah per motor.

Tak hanya Lutfhi, semua tempat parkir yang buka malam itu juga memasang tarif sama. “Ya, Alhamdulillah mas, kira-kira kurang lebih kita dapat 500 ribu rupiah,” aku pemuda yang bertempat tinggal di jalan Bundi tersebut.

Hal ini mendapat respon positif dari masyarakat yang menggunakan jasa parkir itu. “Nggak apa-apa, yang penting aman,” Ujar Reza, salah satu orang yang parkir di tempat itu. Untuk keamanan dan kelancaran, lutfhi dibantu enam orang temannya menjaga area parkir sepanjang lebih kurang 50 meter. (T/F: Subagus Indra)

Selasa, 10 November 2009

Smamda Gelar Diklat Gabungan Ekstra Kurikuler

>

SMA 2 Muhammadiyah Surabaya baru saja menyelenggarakan diklat gabungan ekstra kurikuler (Dikstar) 2009. Acara yang diselenggarakan 6 – 8 November tersebut digelar di wana wisata Coban Rondo. Didukung 13 ekstra kurikuler (ekskul), acara yang menggunakan konsep outdoor activity tersebut diikuti seluruh siswa dari kelas X sebagai peserta.

Ekskul yang ikut meramaikan acara tersebut diantaranya, sepak bola, basket, soft ball, bulu tangkis, fotografi, cinematografi, jurnalistik, presenter, teater, paduan suara, nasyid, paskibraka dan pecinta alam.

Peserta yang kebanyakan dari kelas X bebas memilih satu ekskul yang mereka minati. Masalah tekhnis menejemen diklat diserahkan kepada masing-masing ekskul yang terlibat. Panitia berasal dari kelas XI dan XII disertai pendamping dan guru pembimbing.

Acara yang menggunakan fasilitas enam tenda barak ini selain bertujuan untuk menarik murid dalam kegiatan ekstra sekolah, juga mengajak siswa-siswinya ikut merasakan sama seperti para korban bencana alam yang menghabiskan harinya di tenda pengungsian. “Dengan begini kita jadi tahu bagaimana rasanya hidup di tenda. Khususnya anak-anak yang biasanya bermalas-malasan dengan berbagai fasilitas yang ada di rumah, jadi tidak lagi disini,” Jelas Supriyadi selaku ketua pelaksana Dikstar 2009

Supriyadi menambahkan acara ini berguna untuk siswa-siswi smamda sebagai penyalur hobi mereka. “Yang terpenting siswa-siswi bisa mengatur porsi waktu untuk belajar dan berkegiatan di ekskul agar jadi seimbang,” Ujarnya.

“Acara ini sangat seru, kita dapat banyak hal disini,” tutur Rina, salah satu peserta diklat ekskul pecinta alam.

“Semoga tahun depan kita dapat melaksanakan acara seperti ini kembali, tentunya dengan beberapa catatan sebagai acuan untuk menjadi lebih baik,” ujar Supriyadi saat upacara penutupan. (T: Subagus Indra/F: dok. smamda)

Minggu, 01 November 2009

TVS Hadirkan Iwan Fals di Surabaya


Lama tak muncul di Surabaya, Iwan Fals, pelantun lagu ‘Manusia Setengah Dewa’ itu menuai rindu para penggemarnya. Sabtu (24/10) bertempat di pelataran dealer motor Trust Valoe Service (TVC) Jalan Ahmad Yani Surabaya. Orang Indonesia (OI) serta puluhan pengguna motor TVS yang tergabung dalam TVS Motor Community (TMC) dibuatnya larut dalam lagu-lagu yang dibawakannya.
Iwan tidak sendi
rian, melainkan ditemani Totok Tewel yang mengiringi aksi panggungnya dengan memainkan gitar akustik. Dalam aksinya tersebut mereka mempersembahkan 4 lagu, yaitu Kuda Cokelat, Bunga Kehidupan, Hio, dan Bencana Alam. “Lagu tersebut sengaja kami pilih dan sajikan kepada masyarakat Surabaya sebagai bentuk keprihatinan terhadap bancana-bancana di Indoneisa,” tutur Iwan.
Acara yang dibuka gratis untuk umum tersebut di mulai dari 21 – 29 0ktober 2009 ini merupakan rangkaian acara kunjungan Iwan sebagai Brand ambassador ke beberapa dealer TVS di Jawa Timur, antara lain: Gresik, Jember, Banyuwangi, Pasuruan, Malang, Blitar, Nganjuk, Kediri dan Surabaya.
Menurut Nurlida Fatmikasari selaku Corporate Comminications PT. TVS Motor Company Indonesia, tujuan diadakannya acara tersebut tidak lain untuk lebih mendekatkan merk TVS Motor dengan para customer setia. “Selain bertujuan untuk menajamkan
image, kami juga mengenalkan produk baru TVS Rocksz yang memiliki keunggulan technologi integrated music system dan anti maling (ATL System). Selain itu, TVS juga membagikan sumbangan senilai 7,5 Juta Rupiah kepada panti asuhan. Dana tersebut sebagian diambil Rp. 50 ribu dari pelanggan yang sudah melakukan transaksi pembelian motor TVS,” jelasnya.
Iwan Fals sengaja dipilih oleh TVS sebagai Brand ambassador kerena dianggap memiliki filosofi, visi misi yang sama. Yaitu kepercayaan dengan nilai tambah serta melayani dan mencintai Indonesia”, ungkap wanita yang memiliki sapaan akrab Mieke tersebut.
Acara yng berakhir pukul 18.30 WIB tersebut dihadiri Bambang Setiawan General Manager PT. Perdana Raya Mandiri selaku distributor TVS motor wilayah Jawa Timur, serta Zulfi Satria selaku area Manager PT TVS Motor Company Indonesia wilayah Jawa Timur. (T: Subagus Indra/ F: Dhimas P)