Ditengah prestasi olahraga anak negeri kian terpuruk, pemerintah terus melakukan pembinaan bibit-bibit muda berbakat menjadi atlet handal, dikumpulkan satu wadah intelektual UPT Smanor (Unit Pelayanan Teknis Sekolah Menengah Atas Negeri Olah Raga) Jawa Timur.
“Kami mengambil siswa dari seluruh kota di provinsi Jawa Timur (Jatim), masing-masing kota mengirimkan perwakilan siswa berprestasi dalam bidang olahraga. Selanjutnya, kami melakukan tes lagi terhadap siswa tersebut,” tutur kepala tata usaha sekolah Smanor, Yusuf.
Sekolah yang mempunyai visi unggul dalam prestasi olahraga dengan berlandaskan intelektualias dan Imtaq tersebut memiliki enam cabang olah raga (cabor) yang menjadi jurusan pembinaan. Diantaranya, cabor gulat, judo, silat, renang, atletik dan sepak takraw.
Disini siswa yang berkumpul dan berasal dari berbagai daerah di Jatim mendapatkan berbagai fasilitas. Diantaranya, asrama, makan, seragam dan biaya sekolah cuma-cuma. “Kecuali untuk bimbingan belajar, setiap siswa di punguti biaya,” ujarnya.
Dalam pembinaan atlet mudanya, Smanor memiliki peraturan-peraturan yang wajib ditaati oleh setiap siswa. Seperti berlakunya jam latihan dan jam malam. “Siswa bangun pukul 05.00 WIB untuk latihan hingga pukul 07.00 WIB. Kemudian dilanjutkan pelajaran kelas seperti siswa pada umumnya hingga pukul 02.30 WIB. Selanjutnya, siswa kembali latihan sampai pukul 18.00 WIB,” ujarnya.
Jadi, imbuhnya, jadwal latihan tidak sampai mengganggu kegiatan belajarnya dikelas. Sehingga mereka tetap sama mendapatkan hak edukasi layaknya siswa di sekolah lain
“Kami juga memberlakukan jam malam bagi siswa-siswi, mereka dibatasi keluar asrama hingga pukul 09.00 saja,” tuturnya.
Untuk menjalankan roda pengajaran, Smanor didukung 16 pelatih dan 13 guru akademis. ”kami terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian fungsional yang mengurusi akademis. Administrasi dan Kepelatihan yang mengurusi praktek,” tuturnya.
Untuk pembinaan praktek kepelatihan, Smanor biasa menggunakan GOR (Gelanggang Olahraga) Sidoarjo sebagai venue latihan mereka. “Biasanya cabor renang dan atletik latiuhan di GOR Sidoarjo,” tukasnya.
Sekolah yang beralamat di desa Pagerwojo, Buduran, Sidoarjo ini berdiri sejak tahun 2000, bertepatan dengan penyelenggaraan PON XV Jatim. Berdasarkan PERGUM No.120 tahun 2008, sejak September 2009 sekolah yang membina ratusan atlet muda daerah Jatim tersebut berubah statusnya menjadi UPT Smanor Jawa Timur.
Pembinaan ini tak berujung sia-sia, banyak prestasi yang telah dicapai Smanor hingga saat ini. Untuk Kejurnas Remaja 2009 saja Smanor berhasil meraih Juara pertama untuk nomor Hot Sprint Kejurnas yunior dan remaja dengan 17 medali. Hampir 80 persen siswa – siswi di Smanor berprestasi di nomor cabangnya masing-masing.
Kemudian pada POPNAS 2009 Smanor sukses meraih tiga nomor, yaitu Juara 1 nomor estafet atas nama Friska yesimedali perak untuk nomor jalan cepat atas nama wulanmedali perak untuk nomor 800m jarak menengah atas nama Adi yudha.
Prestasi para alumni Smanor yang kini bergabung dalam pelatda, diantaranya Nur Rohman mendapatkan medali perak nomor sprint 400 m di sea games kemarin. Heru Astrianto mendapatkan medali perak nomor 400 m di sea games. Ali Wardana mendapatkan emas di PON kemarin. Slamet santoso mendapatkan perak di PON untuk nomor lompat jauh. (N: Subagus Indra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar