Sabtu, 09 Mei 2009

Lain Kota Lain Rasa


Bentuknya mirip dengan menu sederhana telur dadar rumahan. Namun, menu yang satu ini bukan olahan telor bercampur irisan bawang merah, layaknya telur dadar pada umumnya. Telur dadar yang satu ini berisi beras ketan putih, dengan sangraian kelapa parut, dan butiran kacang goreng. Ditumbuk dan dibubuhkan diatas menu kriuk ini. Mmm… tentunya mengundang selera setiap orang yang meliriknya.

Ya, kerak telor. Itulah nama menu yang satu ini. sesuai dengan namanya, kuliner khas betawi ini berbahan dasar telur. Berbeda dengan kota asalnya Jakarta, Di Surabaya pedagang kerak telor mencoba untuk menawarkan sesuatu yang berbeda.

Rasa khas yang dimiliki kerak telor pada umumnya, kini disulap dengan tambahan rasa yang lebih variasi. Seperti rasa Balado, Keju, Barbeque, Pizza dan rasa Spesial. Diantara berbagai rasa yang ditawarkan, para pelanggan lebih menggemari kerak telor dengan rasa barbeque, keju dan balado. “Orang-orang paling seneng sama tiga rasa mas.”Ujar Idrus, salah satu pedagang kerak telor di jalan Kusuma Bangsa, Surabaya.

Taburan bumbu-bumbu berpadu dengan keringnya kerak telor menghasilkan rasa yang begitu pas. Aroma telur khas Betawi bersinergi dengan berbagai rasa pilihan yang disuguhkan, menghasilkan keunikan rasa di lidah para penikmatnya.

Campuran telur, beras ketan putih dan berbagai macam bumbu, begitu unik dan menarik. Belum lagi Parutan kelapa yang disangrai dan butiran kacang goreng yang ditumbuk, dibubuhkan diatasnya, membuat rasa kerak telor semakin menjadi incaran pecinta kuliner.

Anda ingin kerak telor yang lebih unik. Yaitu kerak telor Rasa Spesial. Ya, Tambahan aksesoris wijen, keju parut, keju bubuk dan siraman susu kental membuat kerak telor ini semakin lebih spesial. Dengan harga Rp 11 hingga Rp. 12 ribu, kita sudah dapat menikmati rasa spesial dengan berbagai rasa. Untuk pemesanan kerak telor dengan satu rasa, kita hanya merogoh kocek sebesar Rp.8 hingga 10 ribu.

Bisa telur ayam dan Bebek
Ada dua macam telur yang digunakan sebagai bahan dasar makanan ini. Yaitu, telur ayam dan telur bebek. Bedanya, jika menggunakan telur bebek kita dapat menikmati rasa yang lebih gurih dibanding dengan telur ayam. Tetapi untuk itu, kita harus merogoh kocek yang lebih dalam. Yaitu, selisih harga seribu rupiah lebih mahal.

Dalam proses pembuatannya, untuk medapatkan aroma dan rasa yang lebih lezat, jajanan yang telah ada di kota pahlawan sejak empat bulan yang lalu ini, dimasak dengan tungku sebagai pengganti kompor.”Kalau pakai kompor memang lebih cepat, tetapi aroma sama rasanya beda dengan pakai tungku. Soalnya kita lebih cari aroma dan rasanya itu,” Ungkap pria berusia 28 tahun ini.

Untuk mendapatkannya anda tidak perlu bingung, di Surabaya sudah banyak menjamur pedagang yang menjual kerak telor. Misalnya saja saat kita melintas di jalan raya Kusuma Bangsa, di sisi jalan Semolowaru dekat Kampus Perbanas, serta di jalan Kedung Doro banyak dijumpai penjual kerak telor. (T/F: Subagus Indra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar